Selasa, 30 November 2010

Penunggu RR

Seorang kawanku yang selalu bertingkah sok cool dalam segala aktivitas yang dia lakukan, baik itu makan, jalan, melamun, bahkan pada saat tidur. Mungkin ketika buang air juga, aku tak tahu. Dia bernama Uun Muchlis Saputra tapi  paling sering kami panggil Tubek dan panggilan sayangku untuknya adalah Uni, mengingat foto busuknya yang pernah kutemukan. Mungkin di antara kawan cowokku dia yang paling cakep. Cakep yang tak kami nilai dari penampakan fisiknya, kalau itu sih dia jauh dari cakep. Tapi kami berani mengatakan dia cakep karena dialah yang paling laku. Sejak awal kuliah saja sudah ada cewek di angkatanku yang begitu suka padanya. Uun dijadikan alat untuk sekedar memeroleh makan dan merokok dari si cewek itu. Tapi akhirnya Uni tak sempat jadian dengannya, malah memilih cewek yang bergelar Cahaya, mahasiswi jurusan sastra Indonesia. Dan karena si cahaya ini pula Uni sempat hilang selama lima hari.


Pernah tidak buka album kecil kamu dan menemukan wajahmu ketika SD persis sama dengan wajah mahasiswamu? Kalau kebanyakan kawanku punya wajah yang berbeda ketika Maba dimana kepala pada botak dengan wajah dengan rambut gondrong. Kawan yang satu inisejak maba hingga sekarang wajahnya tetap sama awetnya. Awet tua kami bilang. Namun setelah kami memeroleh bukti real dari jejak masa kecilnya, ternyata wajahnya memang tak pernah  berubah sejak dia SD. Namanya Laode Muhammad Riswan Syaflan. Salah satu anak dari seorang wakil rakyat di kota asalnya. Tapi Benga begitu sering ia disapa, tak pernah berbangga akan profesi ayahnya. Mungkin sebuah dendam kesumat dalam dirinya yang membuatnya kurang respect pada ayahnya sendiri. Dia adalah satu dari tiga anggota KOREK (Komunitas Reggae Kendari). Kecintaanya pada Jah membuatnya begitu tergila-gila pada rasta. Republic Merah Kuning Hijau.



Menjelang lebaran sibuk keliling Makassar mencari kopiah yang pas di kepalanya. Mulai dari pertokoan hingga pedagang tendaan yang berjejer di sepanjang jalan sekitar masjid Al-Markas. Namun sayang tak satu pun kopiah yang cocok di kepalanya yang super besar,bahkan kopiah ukuran paling besar sekalipun. Cowok berdarah bugis yang sama sekali tak mampu berbahasa bugis,bagaimana tidak kalau besarnya di Tarakan. Sebuah pulau di Kalimantan Timur yang cukup dekat dari Tawau daerah Malaysia. Dengan badan besar dan tinggi serta kepala yang besar pula cukup meyakinkan untuk memberinya citra yang sangar dan pantas disegani. Selain kuliah ada dua pekerjaan sampingan yang dia tekuni. Dokter spesialis handphone yang buka klinik di rumahnya serta menjadi tukang ojek untuk kakak dan adik perempuannya. Dialah Anggra Firmansyah atau yang juga dikenal dengan Ang.


























Putra Bugis dengan dialek Bone yang khas ini yang paling banyak punya cerita kelam di awal semester dia berstatus sebagai mahasiswa. Pembawaannya tenang tapi terkesan arogan sukses membuatnya menjadi korban pemukulan anak teknik. Dia kawan seperjuangan Ang sejak awal. Tak hanya sekelas, mereka berdualah sang penunggu sekret di awal kepanitiaan. Aku sendiri terkadang tertawa geli jika mengingat kehidupan di sekret dengan sebatang rokok yang dihisap bertujuh dengan kawan lainnya. Dan statement sebatang rokok bertujuh selalu dikaitkan dengan cowok ini. Mungkin karena ketika dia melontarkan statement tersebut air matanya tak lagi tahan untuk diperlihatkan pada kawan-kawan angkatan kami. Tapi jangan salah, air mata busuk itu bisa berubah menjadi sejumlah bungkus rokok yang diberikan oleh salah seorang anggota geng XOXO pada saat itu. Faisal Bin Asse adalah nama yang tercatat dalam kartu mahasiswa dan semua surat administrasinya. Rambut Ical yang kini gondrong dan keriting dan bentuknya bulat persis model pangkasan bunga asoka di taman kota membuat orang segan padanya. Terlebih lagi ditambah dengan sikap pendiamnya, meski sebenarnya dia orang yang heboh dan paling banyak goyang.




Panaungi Anapratama Saputra adalah nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya namun selalu memperkenalkan diri dengan Dotja (baca Doca). Hingga detik ini aku masih mempertanyakan dimana letak kesinambungan antara kedua nama tersebut. Dialah yang berhasil menyabet award maba terganggu jiwanya pada anniversary yang ke-28. Dan tak sia-sia penghargaan itu dia terima karena sampai sekarang dia masih tetap mempertahankan jiwanya yang terganggu. Dia paling tidak bisa diam.  Seorang karateka yang juga aktiv bermain parkour. Kesenangannya pada hal yang menegangkan seperti parkour tak juga menghilangkan traumanya pada kecoa. Selain itu, dia  adalah seorang gamer. Dari pagi hingga kembali pagi kerjanya hanya main game. Tidur di samping laptop sehingga paginya bisa langsung main game lagi. Tak perlu cuci muka apalagi sikat gigi atau mandi. Betah memainkan harvest moon dengan buku panduan di tangan. Dan mengaplikasikannya di kebun belakang rumah dengan jagung dan ubijalar meskipun akhirnya tikuslah yang terlebih dulu memanennya. Bahkan demi game, dia rela tidak mengikuti ritual di Pura sebagai ujian MKU Agama. Dan hasilnya adalah pengulangan mata kuliah tahun berikutnya.Paling tidak hanya dua kali program jika dibandingkan dengan MKU Bahasa Indonesia yang telah dia program tiga kali, semoga saja bisa lulus tahun  ini. Tubuhnya kurus dan jakung dibubuhi sekawanan jerawat yang memberi contour yang unik di wajahnya namun kini sudah mulai tak setia lagi bersamanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar